RESENSI BUKU
Hai teman-teman namaku Alfina Amanda , disini aku akan mengisi blog ku ini dengan sebuah resensi buku yang telah aku rangkum kemarin. Stay tune ya Teman-teman!!!
Judul Buku : Bung Tomo Soerabaja di Tahun 45'
Pengarang : Budi Setyarso,Yandhrie Aruran,Anton Aprianto
Tahun Terbit : 2016
Tebal Buku : 148 halaman
Jadi , bagian-bagian dari resensi buku yang berjudul "Bung Tomo Soerabaja di Tahun 45' " ini diantaranya :
1. Pembukaan Resensi
2. Isi Resensi
3. Keunggulan dan kelemahan
4. Penutup Resensi
Jadi , yang pertama adalah (Pembukaan Resensi)
Sutomo atau Bung Tomo bukanlah tokoh pergerakan kemerdekaan , bukan pula ideolog. Bung Tomo selalu dikaitkan dengan pertempuran 10 November yang ada di Surabaya. Bung Tomo yang dihubungkan dengan pertempuran 10 November itu lantas diangkat sebagai Pahlawan Nasional.
Namun,ada yang beranggapan bahwa saat itu Bung Tomo tidak ada di Surabaya. Tapi,ada pula yang beranggapan bahwa sedang diadakan rapat besar yang diadakan di Mojokerto dan saat itu pula Bung Tomo turut berbicara di muka rakyat , akhir September 1945.
Yang kedua adalah (Isi Resensi Buku)
Sutomo atau Bung Tomo adalah tokoh “pemberontak” termasyhur. Pidato-pidatonya yang dibuka dan ditutup dengan lagu Tiger Shark karya Peter Hodgkinson asal Inggris yang selalu meneriakkan “Allahu Akbar”. Sosoknya terekam kuat dalam potret diri yang mengacungkan telunjuk dengan tatapan mata yang sangat tajam.
Lewat radio pemberontakan , suara Bung Tomo berapi-api membakar semangat pejuang Republik Indonesia terhadap tentara sekutu. Kehadirannya jadi symbol perlawanan dalam pertempuran 10 November 1945. Hingga kini,namanya selalu dikaitkan dengan Hari Pahlawan.
Bibit kepemimpinan Bung Tomo disemai dari keaktifannya dalam organisasi Indonesia Muda dan Kepanduan Bangsa Indonesia. Pada masa penjajahan Jepang,dia menjadi wartawan kantor berita Domei. Sutomo kerap mengkritik Orde Baru,terutama soal korupsi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Yang ketiga adalah
(Keunggulan Buku)
-Terdapat foto-foto Bung Tomo
-Penjelasannya sangat mudah untuk dipahami
-Terdapat foto peristiwa-peristiwa penting pada saat kemerdekaan
(Kelemahan Buku)
-Kertas yang digunakan cukup buram
Yang keempat adalah (Penutup Resensi Buku)
Demikianlah narasi sejarah tentang Bung Tomo serta Pertempuran Surabaya 1945. Kita bisa saja tidak setuju dengan narasi historis yang berbeda,tapi kita tidak bisa memaksakan penolakan karena sejarah. kita harus sadar bahwa keberagaman narasi historis,betapapun invenconient bagi kita,adalah sebuah keniscayaan.
Menerima keniscayaan itu membuat kita menjadi dewasa. Penghormatan bukan berarti pengkultusan dan menerima sisi lain dari sosok seorang pahlawan berarti mengembalikan mereka sebagai manusia biasa pada umumnya. Selamat Hari Pahlawan teman-teman!!!
Gimana nih teman-teman resensi yang aku buat menarik atau enggak nih bagi kalian? Hm… semoga menarik ya bagi kalian. Makasi ya udah mau baca blog ku ini. Semoga bermanfaat bagi kalian ya.. Maaf bila ada penggunaan kata yang salah. Sekali lagi makasi teman-teman semua!!! XOXO!!
Komentar
Posting Komentar